Selasa, 09 Maret 2010

Berkebun emas? Mungkinkah...?

Halo teman-teman super semua. Tahukah Anda bahwa dengan berinvestasi, maka Anda akan menjadi kaya dengan lebih cepat. Dengan melakukan investasi maka uang atau kapital Anda bisa diputar dan berkembang lebih cepat. Istilahnya mampu beranak dan berbunga-bunga dengan buah yang lebat. Banyak sekali instrumen investasi yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah emas logam mulia.

Dahulu tahun 2001, saya membeli emas perhiasan 22 karat seharga Rp 75.000/gram, terasa mahal sekali, namun pada waktu kita ada kebutuhan ekonomi dijual tahun 2006 ternyata dihargai Rp 220.000/gram. Ini namanya beranak besar kan, berbuah lebat. Hehehe.
Dan bila Anda mau belajar berinvestasi cerdas dalam logam mulia (emas 24 karat), maka Anda bisa mempelajari materi sebagai berikut:

Ini saya kutip dari cukilan Pekebun emas yang katanya boleh dibagikan

METODE KEBUN EMAS (SECARA SINGKAT)

Dimulai dengan membeli emas batangan 25 gram, kemudian anda gadaikan, anda dapat dana segar Rp6jt. Perhitungannya untuk besaran gadai per gram adalah Rp300 rb x 80% = 240rb x 25gram = 6jt
setor biaya titipan 1 tahun, 2500×25x12 bulan=750rb. (

Posisi investasi anda menjadi:
1. 25 gram -> 6jt, tambah 3 jt dana segar = 9jt -> beli emas lagi | 750rb -> biaya titip
2. 25 gram Kalau sudah ada dana tambahan 3.75 jt ulangi langkah di atas lagi, begitu seterusnya sesuai kebutuhan. Kalau sudah lima kali maka posisi menjadi:
1. 25 gram -> 6jt, tambah 3 jt dana segar = 9jt -> beli emas lagi | 750rb -> biaya titip
2. 25 gram -> 6jt, tambah 3 jt dana segar = 9jt -> beli emas lagi | 750rb -> biaya titip
3. 25 gram -> 6jt, tambah 3 jt dana segar = 9jt -> beli emas lagi | 750rb -> biaya titip
4. 25 gram -> 6jt, tambah 3 jt dana segar = 9jt -> beli emas lagi | 750rb -> biaya titip
5. 25 gram (disimpan)

Perhatikan biaya pembelian emas ke-2 dst, 2/3 modal adalah dari bank.
Setelah waktu berlalu, harga naik 30 persen, jadi emas batangan 25 gram sekarang nilainya Rp12juta, ayo kita panen, langkahnya cukup dibalik saja yaitu:
Jual emas nomor 5, maka anda mendapatkan dana segar Rp12 jt, dana segar ini kita pakai untuk menebus 2 emas lainnya. Ulangi sampai semua emas ditebus, dan jual semuanya.

Maka posisinya:
penjualan emas 5 x 12 jt = 60 jt
tebus gadai 4 x 6 jt = 24 jt
sisa = Rp 36 jt ——> sub total 1

Berapa modal anda?
1. beli emas pertama = Rp 9 jt
2. beli emas ke 2-5 = Rp 3 jt x 4 = 12 jt
3. biaya titip = Rp 750rb x 4 = 3 jt
Total Modal = Rp24 jt ——> sub total 2

Keuntungan anda:
Subtotal 1 - sub total 2 = 36 jt - 24 jt = 12 jt

PERBANDINGAN

Perbandingan keuntungan metode biasa vs metode cerdas dg modal awal Rp 24 jt:
Modal Rp24jt belikan emas sewaktu harga batangan 25 gram = Rp 9jt, maka per gram berarti Rp 360rb.
Rp 24 jt : Rp 360 rb dapat emas 66.66 gram
Ketika harga naik 30% kita jual menjadi Rp 468 ribu/gram:
66.66 * 468 ribu = 31,196,880 dikurangi modal 24 jt
-={untung = 7,196,880}=-

Bandingkan dengan sistem cerdas, kuntungan hampir 2 kali lipat. Kalau harga naik 30% kurang dari satu tahun maka keuntungan lebih banyak lagi karena biaya jasa titip menjadi lebih rendah.

Anda mau coba? Maaf untuk kali ini saya tidak akan memberi link Download Ebook Kebun Emas!
Ilmu tidak gratis bung!

REALITANYA DARI HITUNGAN SAYA

Kenyataannya biaya titipan 1 tahun, bukanlah Rp2.500×25 gram x12 bulan=750rb. (tapi bervariasi Rp 1.350.000 dan Rp 1.700.000) antara Rp 4.500 s/d Rp 5.500 per gram per bulannya di beberapa Bank Syariah. Oh ya namun ada perhitungan yang kurang tepat juga untuk logam mulia Bank Syariah berani membnerikan uang pinjaman sampai degan 90% (bukan hanya 80%) dari besar taksiran mereka.

Pada hari kita membeli emas terutama yang 10 gram di PT Antam kita akan kehilangan (ada lost) sebesar 6-7% dari dana yang kita investasikan. Lost ini berasal dari selisih harga jual dan harga pembelian emas PT Antam. Nah ini tidak dihitung oleh pembuat metode ini.

Kalau harganya Rp350.000,- lost-nya dari selisih harga jual/beli menjadi sebesar Rp 22.000/gram (harga beli kembalinya PT Antam pada hari yang sama hanya sebesar Rp328.000 (lost di atas 6%).

Dan ada dua realita yang tidak benar yaitu harga emas fluktuatif. Kita harus banyak-banyak browsing dan surfing untuk melakukan forcasting dan predicting harga emas dunia (dan Indonesia tentunya). Untuk dapat membantu kita membuat keputusan beli atau jual untuk jangka pendek. Harga emas belum tentu akan naik di akhir tahun. Harga emas tidak pasti naik di akhir tahun. Selain itu, waktu gadai itu dibatasi waktunya hanya 4 bulan saja jadi tidak bisa setahun, bisa setahun tapi kena biaya administrasi lagi untuk memperpanjang waktu pinjaman, berarti ada biaya lagi.

Tapi sejatinya, simpanan emas ya untuk jangka panjang dan pasti menguntungkan, misal untuk tabungan pendidikan anak dan sebagainya yang mungkin akan kita pakai pada 6, atau 9 tahun ke depan. Sehingga yang kita lakukan bukanlah gambling tapi hedging atas nilai (value) uang kita saat ini yang sangat rentan dirampok inflasi yang sangat tinggi di tingkat lokal dan serangan spekulan kelas dunia di tingkat global. Walaupun ada catatan juga untuk emas ada risiko serangan spekulan juga sih, namun jauh lebih aman daripada pegang rupiah.

KELEMAHAN LAIN

Sumber http://www.amrusahmono.com/2009/09/kelemahan-teknik-investasi-kebun-emas.html

Teori dari TEKNIK INVESTASI BERKEBUN EMAS® adalah keuntungan akan diperoleh ketika harga emas naik 30% sedangkan pinjaman dari pegadaian atau bank syariah tetap/tidak naik, di luar biaya penitipan, administrasi, asuransi dlsb. Asumsi pertama bahwa emas akan naik 30% sebenarnya tidak terlalu meleset karena memang apresiasi harga emas rata-rata tahunan dalam 40 tahun terakhir mencapai 31 %; yang perlu diingat adalah angka tersebut adalah rata-rata 40 tahun, atau rata-rata jangka panjang. Semakin pendek periode, maka semakin tidak pasti kenaikan ini.

Jadi kekeliruan pertama dari teori ini adalah menggunakan rata-rata statistik jangka panjang untuk men-justifikasi tujuan atau harapan jangka pendek.

Kekeliruan kedua adalah asumsi bahwa angka pinjaman dari pegadaian atau bank syariah yang tetap (di luar biaya penitipan atau administrasi). Justru biaya penitipan atau administrasi inilah yang harus diperhatikan. Dari survey kecil saya dengan salah satu petugas kantor pegadaian pada saat saya menulis artikel ini misalnya, biaya ini bisa mencapai 1,2% per 15 hari atau 2,4% per bulan.

Kemudian dari pembicaraan serupa dengan salah satu bank syariah yang memiliki produk gadai emas, saya peroleh informasi bahwa biaya yang disebutnya sebagai biaya pemeliharaan ini mencapai Rp 5.500/gram per bulan pada saat harga emas 24 karat Rp 312,000/gram atau 1.76%/bulan.

Besaran biaya di pegadaian yang 2% per bulan atau bank syariah 1.76% ini secara rata-rata menjadi terlalu mahal untuk mengongkosi pembelian emas yang hanya mengalami appresiasi nilai rata-rata 1.46% per bulan dalam sepuluh tahun terakhir. Fluktuasi naik turunnya harga emas bulanan yang sangat tinggi, menambah risiko Anda ketika membiayai pembelian emas Anda dengan uang gadai atau pinjaman dari bank.

PENUTUP

Sebenarnya teknik kebun emas ini pada real-nya dapat diaplikasikan. Bahkan ini bisa dilihat pada tahun 2009. Kondisi ideal untuk kebun emas terjadi pada tahun 2009 yaitu pada awal April dimana harga terendah berkisar Rp270rban per gram logam mulia dan minggu pertama desember dimana harga emas mencapai Rp400rban
per gram logam mulia. Jadi kenaikan harga emas mencapai >45%. Nah teknik kebun emas ini bisa dipakai. Namun untuk saat ini harga emas sudah mencapai harga tertingginya (di kisaran Rp350rban). Apakah teknik ini masih mumpuni untuk bekerja? Hmm sulit memprediksinya. Harus ada guncangan dulu, krisis dulu baru harga terdongkrak. Kalau melihat perekonomian USA sih kayaknya sebentar lagi. Hmm kapan ya?

(under construction / masih dalam penyusunan)


Disclaimer (Mohon Perhatian):

Penulis Investasi Emas telah berusaha mengumpulkan bahan, tulisan dan informasi serta analisis dari individu perorangan atau individu yang mewakili institusi di dunia maya yang dapat dipercaya dengan lengkap dan berimbang tanpa bermaksud mempengaruhi keputusan para pembaca. Tulisan ini hanyalah berisi informasi dan pengetahuan sepintas. Keputusan yang dilakukan oleh pembaca harus dilakukan sesudah mendapatkan pertimbangan dan informasi yang lain atau langsung dari pakar/konsultan profesional yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pembaca blog ini telah mengetahui dan menyadari bahwa penulis Investasi Emas tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian dalam bentuk apapun yang diderita oleh pembaca blog karena penggunaan tulisan ini untuk pengambilan keputusan dalam investasi baik dalam investasi logam mulia, maupun investasi yang lain.

1 komentar:

  1. Thanks infonya. Oiya ngomongin emas, ternyata saat ini ada loh cara investasi emas yang lebih mudah, namun tetap aman dan menguntungkan. Mau tau kayak gimana? Yuk cek di sini: Investasi emas yang inovatif

    BalasHapus